Merak Djenar Sobo Mowo Wahyu: Jumeneng

Jumeneng

Sembah adalah ketika kedua kaki yg kokoh tegar menopang kuat pendirian tubuh agar tetap berada pada posisi jaga akan kesadarannya yg hidup. Sementara mulut menyerukan kebenaran akan kebesaran nan agung bahwa ia mengerti betul jika kehidupan bukanlah sekedar kebetulan. Bersamaan dengan rasa dalam rahsa kedua tangan mendekap erat mengikat perut yg jadi wadah nan suci yg semestinya juga menampung kesucian atas dunianya Ilahiyah adalah kerinduan yg membangunkan jiwanya, lantas kebisuan di dadanya adalah kalbu yg menyerukan keinginan membangunkan ruh batiniyyah “Heh, shahshang kang sejati, ana sah ing suring pewayangan. Bangkitlah engkau yang gaib, hiduplah beserta jiwa ragaku, mari bersama meraih 27!”

No comments:

Copyright © Merak Djenar Sobo Mowo Wahyu Urang-kurai