Merak Djenar Sobo Mowo Wahyu: Maha Kamu

Maha Kamu

1. (mahaKamu) berkenalan denganmu adalah suatuketaksengajaan; tapi bisa juga ini adalah rencana agung agar riangmu kembali meletup menggirangkan kuyub; tapi bisa juga ini adalah kesejatian sejarah yang hendak mengabadikansenyum terindah mentunaskan kesahajaan bunga rekah

2. (mahaKamu) ketika cinta dipertemukan pada rindu maka jantungnya dipenuhi oleh nama. kemudian jantung itu memompakan darah cinta ke segitiga maha kota: aqram, aqdas, aqsha..

3. (mahaKamu) Semua berjalan lamban, merasuk perlahan dan tidak mau pergi. Rindu seperti tak terbatas, tak tertebas, tak bebas. Berbatas kematian pun tidak.. Tertebas badai pun juga tidak. Tak bebas seperti angin. Rindu ini air mengalir tak pernah henti Rasanya lebih dahsyat dari kematian sekalipun. Mencabutnya jauh lebih sakit daripada saat pertama merasuk
4. (mahaKamu) Kekasih, telapaknya terus tergores tiap membelai rambutku yang tertidur, tapi ia tetap membelai. Katanya, tidurlah..menanak embun haruslah menidurkan tidur ..

5. (mahaKamu) Kekasih. Dia tahu bagaimana merawat luka yg aku sendiri tak tau bagaimana ia bisa menemukannya di bibirku yg sedang tersenyum senang

6. (mahaKamu) Musik, syair, kata kata pujangga hanya diam menangisi kebekuan katakata ketika rasa yang mereka lihat melebihi kata katanya sendiri. Sudah aku katakan bahwa aku terbenam didasar kautsar, sedangkan Atsar.. Bekasnya saja meninggalkan wangi yang tak kunjung hilang. Wangi yang tersimpan dalam ingatan. Sulit aku temukan wewangi seperti ini lagi dilain tempat dan waktu.. Sulit aku ceritakan kepada siapa saja. Kecuali aku menemukan kembali wangi yang pernah dulu aku jumpai. Yang sekarang aku sedang terseret seret pada harumnya. Aku hanya bisa meraba angan angan. Mengusap air mata sendiri.. Termangu bahwa angin telah membawa wewangin ribuan tahun lalu.. Meskipun jauh.. Semilir wangi bersumber dari balik warna dan cahaya. Kalau saja orang melihat harum, apakah warna dan rasanya?

No comments:

Copyright © Merak Djenar Sobo Mowo Wahyu Urang-kurai